24 Oct 2018

AIR TERJUN TUMPAK SEWU

Air Terjun Tumpak Sewu atau Coban Sewu berada di antara perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, tepatnya berada di bawah kaki Gunung Semeru. Air terjun raksasa ini mendapat julukan Niagara kecil dari Indonesia. Air terjun yang cukup besar dengan ketinggian sekitar + 200 meter dengan beberapa anak sungai  yang berada di atasnya dan air yang memancar keluar dari dalam tebing. 



Oh ya, Air Terjun Tumpak Sewu dan Coban Sewu adalah lokasi yang sama. Penamaan berbeda dikarenakan kedua Kabupaten memberikan nama yang sama, meskipun makna sebenarnya sama.  Lokasi air terjun ini pun berada di tengah perbatasan antara wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Pihak Kabupaten Lumajang memberikan nama Air Terjun Tumpak Sewu, sedangkann pihak Kabupaten Malang menyebutnya sebagai Coban Sewu.



Untuk mencapai air terjun tumpak sewu, diperlukan perjalanan sekitar 3- 4 jam dari kota Malang atau kota wisata Batu dengan kendaraan pribadi. Transportasi publik menuju Niagara kecil ini cukup jarang dan sulit. Wisatawan biasanya menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai air terjun Tumpak Sewu. Sebaiknya anda tiba di Tumpak Sewu pagi, apabila melebihi pukul 15.00, pengunjung dilarang turun ke bawah karena tidak ada penerangan sama sekali.


Ada dua gerbang untuk mencapai air terjun Tumpak Sewu; gerbang pertama berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan gerbang kedua berada pada wilayah Kabupaten Malang. Saran saya bagi anda yang suka berpetualang, sebaiknya anda mengambil gerbang kedua, yakni melalui Kabupaten Malang yang aksesnya baru dibuka dengan rute yang sangat menantang.



view dari gerbang Malang

Saran saya, sebaiknya anda menggunakan pemandu untuk mencapai lokasi bawah air terjun. Dan tentunya anda mendengarkan aturan dan larangan yang telah ditentukan oleh masyarakat sekitar. Salah satunya anda berada di atas puncak sungai, di tepian dan puncak air terjun tumpak sewu. Sudah terjadi korban jatuh dari ketinggian sekitar + 200 meter akibat kebodohan dan mengabaikan pesan masyarakat sekitar. Aturan kedua, anda tidak boleh buang hajat sembarangan. Aturan ketiga, anda tidak boleh mengeluarkan kata kata makian dan berteriak teriak di sekitar lokasi air terjun tumpak sewu. Aturan terakhir, anda dilarang mengkonsumsi minum-minuman keras.



Kami berangkat pukul 04.00 WIB, dan sampai di Dampit sekitar pukul 06.30 WIB. Kami sarapan di salah satu warung lokal di Dampit, karena setelah itu akan sulit untuk menemukan warung tempat sarapan. Kami hanya bertiga, dan masuk melalui gerbang Kabupaten Malang. Perjalanan selain melelahkan, juga menegangkan karena harus melalui tangga vertikal yang cukup tinggi dengan keamanan seadanya saja. Pastikan kondisi anda benar benar vit, karena akan sangat menguras energi. Selain itu tentunya adrenalin akan terus meningkat, karena semakin turun, tantangan semakin berat.

Perjalanan yang sedemikian melelahkan terbayar sudah oleh pemandangan yang menakjubkan dipadukan oleh suara gemuruh air terjun yang begitu menakutkan, membuat kita merasa semakin kecil dibandingkan ciptaan Tuhan.


Usai melepas lelah, kami segera bermain air. Air pegunungan yang cukup sejuk seakan menghilangkan semua rasa lelah. Tak banyak pengunjung yang datang, karena kami sengaja memilih hari senin agar liburan benar benar terasa tenang.






Puas kami bermain main di bawah air terjun, kami segera pulang kembali. Akan tetapi kali ini kami mengambil jalur berbeda, jalur yang lebih baik. Meskipun di awal kami harus mendaki tebing yang dilewati air, dan hanya dengan pengamanan seutas tali saja. 


Ketika tiba di atas, kami berjumpa dengan guide lokal di Air Terjun Tumpak Sewu yang bernama Mas Wawan. Orangnya baik dan ramah, bahkan Mas Wawan sempat mengantarkan kita pada view panorama air terjun Tumpak Sewu yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang.


view panorama air terjun tumpak sewu


Bahkan sebelum pulang, Mas Wawan menawarkan kami singgah di warung milik Ibunya. Disana kami bisa megisi perut yang sudah sangat kelaparan. Bahkan hingga numpang mandi, dan numpang istirahat sampai bablas ketiduran.
Bagi anda yang ingin e Tumpak Sewu, sebaiknya perhatikan kondisi fisik. Tentunya jangan lupa membawa kembali sampah anda. Dan yang paling penting selalu berdoa dan mengikuti aturan adat masyarakat setempat.

Batu, 24 Oktober 2018


Ucapan terima kasih :
  • Terima kasih buat Natalie & Jeje, temen seperjalanan mendadak yang tak direncanakan.
  • Terima kasih pula buat Mas Wawan selaku guide lokal di Air Terjun Tumpak Sewu


1 comment:

Unknown said...

pemandangannya cukup bagus, dan terlihat masih asri. jadi ngiler pengen ke sana mas.
:)

Post a Comment