17 Sept 2020

PULAU GILI KETAPANG


Di era new normal tentunya berbeda dengan berlibur sebelum pandemi covid 19 mendera Indonesia. Biasanya saya menulis tentang destinasi wisata di Batu Malang, kini saya berbagi pengalaman tentang liburan ke Pulau Gili Ketapang yang terletak di Kabupaten Probolinggo. Letaknya dari Batu Malang kurang lebih sekitar 130 km menuju Pelabuhan Probolinggo sebelum menyeberang ke Pulau Gili Ketapang yang memakan waktu tidak lebih dari 30 menit.


Kali ini saya memilih menggunakan kendaraan umum, meskipun transportasi publik sulit di dapatkan karena minimnya kendaraan yang beroperasi. Dari kota Batu, saya berangkat berdua sekitar pukul 05.30 menggunakan sepeda motor, parkir di Arjosari dan berganti dengan bis umum patas. Biasanya tarif normal bus 35 ribu per orang, kini naik menjadi 50 ribu per orang. Penumpang pun terisi tidak sampai separuh dari kapasitas bus.


Kami tiba di Pelabuhan Probolinggo sekitar pukul 08.30. Diluar dugaan saya, pelabuhan tersebut cukup ramai. Guide Pulau Gili Ketapang yang bernama Mas Yusuf sudah menunggu kami untuk segera berangkat menyeberang menggunakan perahu kecil yang di isi sekitar 20 orang. Protokol untuk mengenakan masker tetap harus diterapkan, meski warga sekitar banyak yang tidak mengenakan masker.
 

 

Ini adalah kali kedua saya berlibur di Pulau Gili Ketapang. Pemandangan tidak jauh berbeda dengan 2 tahun yang lalu ketika saya penasaran untuk snorkeling ke Gili Ketapang usai turun dari menjelajah Gunung Bromo dan air terjun Madakaripura. Pada perjalanan menyeberang masih nampak aktivitas kapal besar yang sedang menurunkan muatan kayu-kayu besar. Pada kapal tersebut tertera Kutai Raya Dua Samarinda.


Setelah penyeberangan, nampaklah sebuah Pulau kecil nan indah dengan latar belakang sebuah gunung yang mungkin itu adalah Gunung Lemongan. Cuaca cukup bersahabat saat tiba disana. Angin dan ombak tidaklah terlalu besar. Kami dan rombongan lain langsung menuju rest area, untuk istirahat sejenak dan berganti pakaian bagi yang ingin snorkeling.


Usai bersiap-siap, dan mendengarkan briefing kini kami siap untuk pergi snorkeling. Kembali menaiki kapal kecil dan pergi sedikit ke tengah laut didampingi para guide dari Pulau Gili Ketapang.






Puas bermain dan berfoto-foto di bawah air, kami kembali ke rest area. Di tempat rest area yang cukup bersih, kami membilas diri yang dilanjutkan dengan makan siang. Oh ya, akan saya posting pula menu menu makan siang lautan khas Pulau Gili Ketapang. Meskipun sederhana, tapi nikmatnya luar biasa. Padahal hanya ikan bakar, ikan goreng, sambal yang sangat pedas, kecap, dan beberapa sayuran.



Sebelum pulang, kami menyempatkan berjalan-jalan di sekitar pantai Pulau Gili Ketapang sembari berfoto-foto mengabadikan kenangan. Di kejauhan terdapat Gunung Lemongan yang berdiri megah, menambah eksotis pemandangan. Pantai mulai pasang, dan tentunya kami harus segera pulang.


Puncak terindah di Pulau Gili Ketapang adalah saat sunset. Senja di Pulau Gili Ketapang sangat menawan. Membuat kami akan selalu merindukan pulau kecil nan indah ini.


Sebelum meninggalkan Pulau, saya menyempatkan diri mengambil video senja di Pulau Gili Ketapang. Sebagai kenang-kenangan bahwa Pulau ini tak hanya indah, akan tetapi penduduknya juga ramah-ramah.

Bagus Rochadi


Pulau Gili Ketapang, 15 september 2020

2 comments:

Jazuli said...

Sae
Pingin kesana juga

Jazuli said...

Sae ... jadi pingin liburan kesana .....

Post a Comment